Bismillah ...

Allah Ta’ala berfirman, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Adz Dzariyaat: 56).

“Sungguh telah Kami utus kepada setiap umat seorang Rasul (yang mengajak) sembahlah Allah dan tinggalkanlah thoghut.” (An Nahl: 36).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ta’ala ‘anhu, “Jadikanlah perkara yang pertama kali kamu dakwahkan ialah agar mereka mentauhidkan Allah.” (Riwayat Bukhori dan Muslim).

Nabi juga bersabda, “Barang siapa yang perkataan terakhirnya Laa ilaaha illalloh niscaya masuk surga.” (Riwayat Abu Dawud, Ahmad dan Hakim dihasankan Al Albani dalam Irwa’ul Gholil)

Tauhid adalah perkara yang paling penting dalam agama Islam. Sebagai tujuan diutusnya para Rasul, serta sebagai kewajiban pertama dan terakhir bagi manusia yang berakal.

Pelanggaran terhadapnya adalah bid'ah yang paling besar sebagaiman firman Allah :

“Katakanlah: marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: Janganlah kamu mempersekutukan suatu apapun dengan Dia, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua…” (QS. Al An’am: 151)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu, 10 Juni 2012

Mahluk Yang Pertama Kali Diciptakan

Penulis : Al Ustadz Abu Asma Andre
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
يَا أَيُّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اتّقُواْ اللّهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مّسْلِمُونَ
يَآ أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْراً وَنِسَآءً وَاتَّقُوْا اللَّهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْباً
يَا أَيُّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اتّقُواْ اللّهَ وَقُولُواْ قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماًً
أما بعد: فإن أصدق الكلام كلام الله وخير الهدي هدي محمد وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.

Al Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata didalam Al Bidayah 1/15 :
Dan telah berbeda pendapat para ulama tentang apa yang pertama kali diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala, sebagian diantara mereka berkata : Qalam diciptakan sebelum seluruhnya ada dan inilah yang dipilih oleh Al Imam Ibnu Jarir, Ibnul Jauzi dan selain mereka berdua, mereka yang berpendapat seperti ini berhujjah dengan hadits yang dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad, Abu Daud, At Tirmidzi dari Ubadah bin Shamit radhiallahu anhu berkata : bersabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam :
إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ لَهُ اكْتُبْ قَالَ رَبِّ وَمَاذَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبْ مَقَادِيرَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ
"Pertama kali yang Allah ciptakan adalah pena, lalu Allah berfirman kepadanya : " Tulislah ! " pena itu menjawab : " Wahai Rabb, apa yang harus aku tulis ? " Allah menjawab : " Tulislah semua takdir yang akan terjadi hingga datangnya hari kiamat." (1)

Jumhur berpendapat sebagaimana dinukil oleh Al Hafidz Abu 'Ala Al Hamdani dan selainnya bahwa arsy adalah makhluk yang diciptakan sebelum qalam(2), hal ini sebagaimana dinukil oleh Al Imam Ath Thabari rahimahullah dari jalan Adh Dhahak dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu, sebagaimana didalam hadits yang terdapat didalam shahih Muslim dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiallahu anhu :
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلَائِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ قَالَ وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ
" Allah telah menentukan takdir bagi semua makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.' Rasulullah menambahkan : Dan arsy Allah itu berada di atas air." (3)

Ibnu Jarir membawakan didalam Tarikhnya (1/29) :
ان الله كان عرشه على الماء ، ولم يخلق شيئا غير ما خلق قبل الماء
" Sesungguhnya arsy Allah berada diatas air, dan tidak ada yang diciptakan oleh-Nya sesuatu sebelum air."

Diriwayatkan dengan jalan yang lain dari Muhammad bin Ishaq :
أول ما خلق الله عزوجل النور والظلمة ثم ميز بينهما فجعل الظلمة ليلا أسود مظلما، وجعل النور نهارا مضيئا مبصرا
" Yang pertama diciptakan oleh Allah azza wa jalla adalah cahaya dan kegelapan, kemudian Allah memisahkan diantara keduanya dan menjadikan kegelapan untuk malam yang gelap dan menjadikan cahaya untuk siang yang terang."(4)

Al Imam Ibnu Jarir berkata - sebagaimana terdapat didalam Bidayah 1/16 - : " Yang pertama kali diciptakan oleh Rabb kita setelah qalam adalah kursi, kemudian setelahnya arsy, kemudian setelahnya menciptakan udara dan kegelapan, kemudian menciptakan air, dan Dia azza wa jalla meletakkan arsy diatas air. Wallahu 'alam. ( Sampai disini nukilan dari Al Bidayah )

Sebagian manusia berpendapat bahwasanya yang pertama kali diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala adalah cahaya Muhammad, mereka berhujjah dengan riwayat berikut :
عن جابر-رضي الله عنه-قال : سألت رسول الله-صلى الله عليه وسلم- عن أول شئ خلقه الله تعالى؟ فقال: ((هو نور نبيك يا جابر؛ خلقه الله ثم خلق فيه كل خير وخلق بعده كل شئ
Dari Jabir radhiallahu anhu : Aku bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam tentang apa yang awal sekali yang Allah subhanahu wa ta'ala ciptakan ? Berkata Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam : " Yang pertama kali diciptakan adalah cahaya Nabimu wahai Jabir, kemudian Allah menciptakan darinya seluruh kebaikan, dan kemudian menciptakan segala sesuatu...."Riwayat ini adalah riwayat yang palsu dan tidak ada asal usulnya.(5)

Kedua hadits diatas ( Ubadah bin Shamit dan Abdullah bin Amr bin Ash radhiallahu anhuma ) seperti terlihat adanya perbedaan, akan tetapi didudukkan permasalah ini sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Abdullah bin Zugail :
هذه الأحاديث متفقة مؤتلفة وليست بمختلفة , فأول ما خلق الله من الأشياء المعلومة لنا هو العرش واستوى عليه بعد خلق السموات , كما قال - تعالى وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا هود/7.

وأما بالنسبة للقلم فليس في الحديث دليل على أن القلم أول شيء خلق , بل معنى الحديث أنه في حين خلق القلم أمره الله بالكتابة فكتب مقادير كل شيء .

Kedua hadits ini tidaklah bertentangan, adapun yang pertama kali Allah ciptakan dari segala sesuatu adalah arsy, sebagaimana telah maklum bahwa Allah beristiwa diatas arsynya sebelum menciptakan langit dan bumi - sebagaimana Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا
" Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya..." ( QS Hud : 7 )

Adapun penisbatan qalam - maka tidaklah didalam hadits ini terdapat dalil bahwasanya qalam adalah yang pertama diciptakan, bahkan maknanya bahwa ketika diciptakan qalam maka Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkannya untuk menulis seluruh taqdir. (6)

Al Imam Ibnul Qayyim berkata dalam Nuniyah :
والناس مختلفون في القلم الذي *** كتب القضاء به من الديان
هل كان قبل العرش أو هو قبله *** قولان عند أبي العلا الهمداني
والحق أن العرش قبل لأنه *** عند الكتابة كان ذا أركان
Manusia berbeda pendapat didalam qalam - yang Allah tuliskan qadha dengannya.
Apakah qalam diciptakan sebelum arsy ataukah sesudah arsy - keduanya diucapkan disisi Abi 'Ala Al Hamdani.
Dan yang benar adalah arsy diciptakan sebelum qalam - dan dengannya ditulislah seluruh perkara.

Wallahu 'alam.

Abu Asma Andre
Ciangsana - Cileungsi
21 Rajab 1433 H

سبحانك اللهم وبحمدك اشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك

Catatan Kaki :

1. HR Imam Abu Daud no 4700 dan ini lafadz beliau, Imam At Tirmidzi no 2155, Imam Ahmad no 22197, dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Jami' no 2017 dan 2018.

2. Abu Asma Andre katakan : dan inilah pendapat yang terlihat dipegang oleh Al Imam Ibnul Qayyim didalam Syifa'ul Alil hal 4.

3. HR Imam Muslim no 2653 dan Imam At Tirmidzi no 2156 dan lain - lain.

4. Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Jarir didalam Tarikh 1/29 dan didalam sanadnya ada Ibnu Humaid syaikhnya Ibnu Jarir dan Ibnu Humaid dhaif.

5. Keterangan lebih lanjut bisa dibaca di : www.ahlalhdeeth.com

6. Keterangan lebih lanjut bisa dibaca di :http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=13210
---
untuk dipahami bahwasanya dalam permasalahan ghaib seseorang muslim tidak boleh berbicara kecuali dengan dalil
dan alhamdulillah terdapat sedikit keterangan dalam masalah ini, berikut nukilan saya dari catatan kaki Tafsir Ibnu Jarir :
..." العماء " ، في كلام العرب ، السحاب . قال أبو عبيد القاسم بن سلام : " وإنما تأولنا هذا الحديث على كلام العرب المعقول عنهم ، ولا ندري كيف كان ذلك العماء "
Air dalam pembicaraan orang arab ( juga bermakna ) awan, berkata Abu Ubaid Qasim bin Sallam : sesungguhnya inilah pemaknaan terhadap hadits ini didalam bahasa arab yang dipahami oleh mereka, dan kita tidak mengetahui bagaimana sesungguhnya awan tersebut..."
( Tafsir Ibnu Jarir 15/246 )
dan yang lebih utama adalah memahami berdasarkan maknanya air dipahami sebagai air, tanpa ditanyakan bagaimananya 
sebagaimana bisa dilihat didalam fatwa berikut ini : http://www.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&lang=A&Id=35995&Option=FatwaId

3 komentar:

bismillah ...

saya akan sangat berterimakasih apabila anda berkenan membaca arikel di blog ini sampai tuntas dan kemudian meninggalkan jejak cinta dengan memposting komentar yang sopan dan sesuai dengan tema...

mohon ma'af karena komentar akan saya moderasi terlebih dahulu demi kenyamanan bersama ...