Bismillah ...

Allah Ta’ala berfirman, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Adz Dzariyaat: 56).

“Sungguh telah Kami utus kepada setiap umat seorang Rasul (yang mengajak) sembahlah Allah dan tinggalkanlah thoghut.” (An Nahl: 36).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ta’ala ‘anhu, “Jadikanlah perkara yang pertama kali kamu dakwahkan ialah agar mereka mentauhidkan Allah.” (Riwayat Bukhori dan Muslim).

Nabi juga bersabda, “Barang siapa yang perkataan terakhirnya Laa ilaaha illalloh niscaya masuk surga.” (Riwayat Abu Dawud, Ahmad dan Hakim dihasankan Al Albani dalam Irwa’ul Gholil)

Tauhid adalah perkara yang paling penting dalam agama Islam. Sebagai tujuan diutusnya para Rasul, serta sebagai kewajiban pertama dan terakhir bagi manusia yang berakal.

Pelanggaran terhadapnya adalah bid'ah yang paling besar sebagaiman firman Allah :

“Katakanlah: marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: Janganlah kamu mempersekutukan suatu apapun dengan Dia, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua…” (QS. Al An’am: 151)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Rabu, 24 Agustus 2011

Kriteria Penghuni Surga Menurut As Sunnah (Bagian 2 Selesai)

Dari Catatan Abah Abu Muhammad Herman

source : bamboo-plantcare.com
Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan sekian banyak sifat dan kriteria di dalam Al-Qur'an mengenai para calon penghuni surga selain yang telah disebutkan sebelumnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan hal itu agar orang yang ingin meraihnya mau menjadikannya sebagai sifat dan kriteria yang ada di dalam dirinya. Dalam hadits yang berasal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga banyak disebutkan tentang kriteria-kriteria itu. Beberapa di antaranya:

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga karenanya." (HR. Muslim)

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:

"Maukah kalian aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang dengannya Allah akan menghapuskan dosa-dosa dan mengangkat beberapa derajat?" Para Sahabat menjawab: "'Sudah tentu, ya Rasulullah." Beliau kemudian bersabda: "Yaitu menyempurnakan wudhu sekalipun memberatkan, banyak melangkahkan kaki ke masjid, dan menunggu shalat setelah mengerjakan shalat." (HR. Muslim)

Dari 'Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Tidaklah salah seorang dari kalian berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan: Asyhadu alla ilaha illallah, wahdahu la syarika lah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluhu (Aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi pula bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya), melainkan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan jumlahnya, dan ia bisa memasukinya dari pintu mana saja yang ia suka." (HR. Muslim)

Dari 'Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu, diriwayatkan pula sebuah hadits yang menyatakan bahwa siapa saja yang mengikuti seruan yang dikumandangkan oleh mu'adzin secara tulus dari hatinya, maka ia akan masuk surga. (HR. Muslim)

Dari 'Utsman bin 'Affan radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa yang membangun masjid semata demi mencari keridhaan (wajah) Allah, maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga." (Muttafaq 'alaih)

Dari 'Ubadah bin Shamit radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Ada lima shalat yang telah diwajibkan oleh Allah atas para hamba. Barang siapa yang melaksanakannya, dan tidak menyia-nyiakannya sedikit pun karena meremehkan haknya, maka ia dijanjikan oleh Allah untuk dimasukkan ke dalam surga." (HR. Iam Ahmad, Abu Dawud dan Nasa'i. Ada sekian jalur periwayatan hadits ini yang saling menguatkan)

Dari Tsauban radhiyallahu 'anhu, bahwa ia pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai amalan yang menyebabkannya bisa masuk surga. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudain bersabda:

"Engkau harus memperbanyak sujud. Sebab, engkau tidaklah bersujud kepada Allah sekali sujud saja melainkan dengannya Allah akan mengangkatmu satu derajat dan menghapuskan darimu satu kesalahan." (HR. Muslim)

Dari Ummu Habibah adhiyallahu 'anha, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Tidaklah seorang hamba Muslim mengerjakan shalat karena Allah Subhanahu wa Ta'ala di setiap harinya dua belas raka'at dalam bentuk shalat sunnah dan bukan shalat fardhu, melainkan Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga." (HR. Muslim)

Shalat-shalat sunnah yang dimaksudkan adalah 4 raka'at sebelum shalat Zhuhur dan 2 raka'at sesudahnya, 2 raka'at sesudah shalat Maghrib, 2 raka'at sesudah shalat Isya', dan 2 raka'at sebelum shalat Shubuh.

Dari Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu bahwa ia pernah berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Mohon beritahukan kepadaku tentang suatu amalan yang bisa memasukanku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka." Beliau lantas bersabda:

"Sungguh engkau telah menanyakan sesuatu yang agung, akan tetapi hal itu sangatlah mudah bagi siapa saja yang diberi kemudahan oleh Allah. Yaitu, beribadahlah kepada Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu, tegakkanlah shalat, tunaikanlah zakat, berpuasa Ramadhan dan laksanakan ibadah haji ke Baitullah." (HR. Ahmad dan Tirmidzi serta dishahihkan olehnya)

Dari Sahl bin Sa'd radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya di dalam surga itu ada sebuah pintu yang dinamakan Royyan yang pada hari kiamat nanti dimasuki oleh orang-orang yang melakukan puasa. Tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu itu selain mereka." (Muttafq 'alaih)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Satu umrah ke umrah berikutnya akan menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan pada jarak waktu antara keduanya, sedangkan haji mabrur itu tidak ada balasannya kecuali surga." (Muttafq 'alaih)

Dari Jabir radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa yang mempunyai tiga anak perempuan yang ia lindungi, ia sayangi dan ia peliara, maka ia sudah tentu akan masuk surga." Ditanyakanlah kepada beliau: "Ya Rasulullah, jika hanya dua anak perempuan?" Beliau menjawab: "Sekalipun hanya dua." Jabir berkata: "Maka sebagian Sahabat memandang bahwa kalau ada yang mengatakan 'walau hanya satu', maka tentu beliau juga akan menjawab 'sekalipun hanya satu'." (HR. Ahmad. Sanad hadits ini dha'if. Namun ia mempunyai banyak syahid yang shahih, di antaranya adalah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Siapa yang diberi ujian dengan diberi anak-anaka perempuan, lalu ia bisa bertindak baik kepada mereka, maka itu akan menjadi tirai baginya dari api neraka." (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai amalan yang paling banyak menyebabkan seseorang itu masuk surga, lalu beliau menjawab:

"Bertakwa kepada Allah dan berakhlak baik." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban dalam Shahih-nya)

Dari 'Iyad bin Himar Al-Mujasyi'i, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Para penghuni surga itu ada tiga macam: (1). Penguasa yang adil, murah hati (suka bersedekah) dan suka mendamaikan; (2). Orang yang penyayang dan lentur hatinya kepada setiap kerabat; (3). Seorang Muslim yang suci dan selalu menjaga kesucian dan mempunyai tanggungan keluarga." (HR. Muslim dalam sebuah hadits yang panjang)

Demikianlah sejumlah hadits yang menjelaskan sekian banyak amalan di antara amalan-aalan penghuni surga bagi siapa saja yang ingin sampai ke sana.

Kita memohon kepada Allah agar berkenan memudahkan kita semua untuk menempuhnya dan agar meneguhkan kita di atas jalan itu. Sesungguhnya Allah Maha Pemurah. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa mencurahkan rahmat dan kedamaian kepada Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, serta kepada keluarga dan para Sahabat beliau seluruhnya. Allahumma amin.

(Disalin dari kitab Majalisu Syahri Ramadhan, Edisi Indonesia: Kajian Ramadhan, karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, penerbit: Al-Qowam)

0 komentar:

Posting Komentar

bismillah ...

saya akan sangat berterimakasih apabila anda berkenan membaca arikel di blog ini sampai tuntas dan kemudian meninggalkan jejak cinta dengan memposting komentar yang sopan dan sesuai dengan tema...

mohon ma'af karena komentar akan saya moderasi terlebih dahulu demi kenyamanan bersama ...